Pala Kota, 24 Oktober 2025
Pemerintah Desa Pala Kota bersama Pemerintah Kecamatan Seberuang melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Desa dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Pala Kota dan dihadiri oleh unsur kesehatan, pendidikan, kader posyandu, tokoh masyarakat, TPK, KPM, serta pihak Kecamatan Seberuang dan Puskesmas.
Camat Seberuang, Fransiskus, S.Sos, dalam arahannya menegaskan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara terarah, terukur, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Persoalan stunting adalah masalah serius, bahkan lebih serius dibandingkan isu ketahanan pangan. Rembuk stunting sangat penting untuk mengungkap permasalahan di desa, sekaligus menjadi bahan evaluasi sejauh mana dana desa telah berdampak bagi pencegahan stunting,” tegas Camat.
Beliau menjelaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk sejak masa kehamilan. Peran kader posyandu harus berjalan optimal, sedangkan pemberian makanan tambahan bagi anak stunting harus dilakukan dengan pendampingan dan perlakuan khusus, bukan hanya sekadar pembagian bantuan.
Camat juga menyoroti faktor pendukung stunting seperti akses air bersih, pola konsumsi, dan perilaku hidup bersih. Menurutnya, meskipun penanganan stunting tidak dapat dilakukan secara instan, langkah-langkah nyata perlu terus diupayakan agar angka stunting menurun dari tahun ke tahun.
“Saya hadir di sini sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kecamatan, sesuai amanah Perpres. Pencegahan dimulai dari remaja, lalu ibu hamil, hingga balita. Ketidakteraturan posyandu dapat menjadi penyebab stunting, sehingga layanan kesehatan dasar harus benar-benar berjalan,” tambahnya.
Kepala Desa Pala Kota dalam penyampaiannya menyampaikan bahwa penanganan stunting membutuhkan komunikasi yang jujur dan terbuka antar kader, KPM, dan pemerintah desa.
Beliau meminta para kader untuk tidak sungkan menyampaikan kendala atau kebutuhan yang berkaitan dengan gizi, PMT, maupun pendampingan ibu hamil dan balita.
“Stunting bukan hanya soal gizi. Banyak faktor lain yang mempengaruhi. Karena itu, saya harap para kader dan KPM dapat terus menyampaikan kendala di lapangan, sehingga program desa dapat diarahkan sesuai kebutuhan,” ungkap Kepala Desa.
Setelah penyampaian Camat dan Kepala Desa, kegiatan dilanjutkan dengan:
- Pemaparan materi mengenai penyebab stunting oleh Ahli Gizi Puskesmas Seberuang
- Diskusi kader posyandu dan KPM terkait hambatan dalam pendampingan lapangan
- FGD penetapan usulan kegiatan prioritas untuk tahun anggaran berikutnya
Salah satu poin penting yang disepakati adalah bahwa KPM wajib mengetahui dan melaporkan penyebab masalah secara spesifik di setiap kasus, agar intervensi yang diberikan tepat sasaran.
Beberapa kesepakatan program yang menjadi prioritas dalam pencegahan stunting, antara lain:
- Penyuluhan dan pertemuan ibu hamil secara berkala (6 kali setahun)
- Edukasi pola asuh dan gizi seimbang
- Spanduk edukasi dan pamplet
- Suplemen Vitamin D dan Tablet Tambah Darah untuk remaja putri
- Susu tambahan bagi ibu hamil dan balita bermasalah gizi
- Penguatan pendampingan KPM dan kader posyandu
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Pemerintah Desa Pala Kota dan Pemerintah Kecamatan Seberuang berharap seluruh pihak dapat bekerja bersama, saling mendukung, dan menjaga komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting.

0 Komentar